1. Soal
Apa itu populasi,
sampel dan pengujian normalitas data?
Jawab
-
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas; objek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarai dan kemudian ditarik
kesimpulan
-
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
-
Uji normalitas data adalah uji yang dimaksudkan
untuk mnemperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi nornal
2. Soal
Apa perbedaan probability sampling
dengan non probability sampling?
Jawab
Probability sampling adalah teknik
sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk di[ilih menjadi anggota sampel.
Sedangkan
Nonprobability sampling adalah
teknik sampling yang member peluang atau kesempatan tidak sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
3. Soal
Apa kegunaan dari uji normalitas
data?
Jawab
Kegunaan uji normalitas data adalah
1. Untuk
menunjukkan bahwa data atau sampel yang diambil berasal dari populasi yang
berdistribusi normal
2. Sebagai
dasar dalam mengkaji statistika parametik dan statistika non parametik
3. Sebagai
pedoman bahwa data atau sampel yang diambil dapat mewakili data yang akan
diolah
4. Soal
Sebutkan apa saja teknik uji
normalitas data dan jelaskan!
Jawab
Teknik normalitas data ada tiga
yaitu:
1. Kertas
peluang normal adalah metode kertas
peluang normal yang membutuhkan kertas grafik
2. Uji
Chi-Kuadrat adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi
observasi/ yang benar-benar terjadi/ absolute (f0) dengan frekuensi
harapan/ ekspektasi (fe)
3. Uji
Liliefors adalah metode yang menggunakan data dasar yang belum diolah dalam
table distribusi frekuensi. Data ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat
dihitung luasan kurva normal sebagai probabilitas komulatif normal.
5. Soal
Dua
buah uang logam dilemparkan. Tentukan yang dimaksud dengan percobaan, ruang
sampel, dan titik sampelnya ! Serta berikan contoh tentang kejadian !
Jawab
:
Percobaan : pelemparan dua buah uang logam
Ruang sampel :
S = {AA, AG, GA, GG}
Terdapat empat titik sampel, yaitu : AA, AG, GA, GG
Kejadian :
D = paling sedikit satu gambar muncul
D = {AG, GA, GG}.
Percobaan : pelemparan dua buah uang logam
Ruang sampel :
S = {AA, AG, GA, GG}
Terdapat empat titik sampel, yaitu : AA, AG, GA, GG
Kejadian :
D = paling sedikit satu gambar muncul
D = {AG, GA, GG}.
6. Soal
Tiga buah logam dilemparkan. Tentukan yang
dimaksud dengan percobaan, ruang sampel, dan titik samplenya? Serta berikan
contoh tentang kejadian itu!
Jawab
Percobaan: pelemparan tiga buah uang logam
Ruang sampel:
S = {AA, AG, AA, AG, GA, GG, GA, GG}
Terdapat sembilan titik sampel, yaitu: AA,
AG, AA, GA, GG, GA, AA, AG, AA
Kejadian:
D = paling sedikit satu gambar muncul
D = {AG, GA, GG, GA, AG}
7. Soal
Berapa banyak bilangan genap, terdiri atas tiga angka
yang dapat dibentuk dari angka-angka 1, 2, 5, 6, dan 9, bila setiap angka
tersebut hanya boleh digunakan sekali ?
Jawab :
Karena bilangan genap yang terdiri atas tiga angka ditentukan oleh angka yang menduduki posisi satuan, maka terdapat 2 pilihan angka. Untuk setiap pilihan tersebut, tersedia 4 pilihan bagi posisi ratusan dan 3 pilihan bagi posisi puluhan. Dengan demikian, terdapat (2) (4) (3) = 24 bilangan genap yang terdiri dri tiga angka.
Karena bilangan genap yang terdiri atas tiga angka ditentukan oleh angka yang menduduki posisi satuan, maka terdapat 2 pilihan angka. Untuk setiap pilihan tersebut, tersedia 4 pilihan bagi posisi ratusan dan 3 pilihan bagi posisi puluhan. Dengan demikian, terdapat (2) (4) (3) = 24 bilangan genap yang terdiri dri tiga angka.
8. Soal
Berapa
banyak bilangan genap, terdidiri atas tiga angka yang dapat dibentuk dari
angka-angka 1, 2, 5, 6, 8, dan 9, bila setiap angka tersebut hanya boleh
digunakan sekali?
Jawab
Karena
bilangan genap yang terdiri atas tiga angka ditentukan oleh angka yang
menduduki posisi satuan, maka terdapat 3 pilihan angka. Untuk setiap pilihan
tersebut, tersedia 5 pilihan bagi posisi ratusan dan 4 pilihan bagi posisi
puluhan. Dengan demikian, terdapat (3) (5) (4) = 60 bilangan genap yang terdiri
dari tiga angka
9. Soal
Tiga anggota koperasi dicalonkan menjadi ketua. Probabilitas Pak Ali terpilih adalah 0,3; probabilitas Pak Badu terpilih adalah 0,5; sedangkan probabilitas Pak Cokro adalah 0,2. Apabila Pak Ali terpilih, maka probabilitas kenaikan iuran koperasi adalah 0,8. Apabila Pak Badu atau Pak Cokro yang terpilih, maka probabilitas kenaikan iuran adalah masing-masing 0,1 dan 0,4. Berapakah probabilitas iuran akan naik ?
Jawab :
Perhatikan kejadian sebagai berikut.
A = Orang yang terpilih menaikkan iuran
B1 = Pak Ali yang terpilih
B2 = Pak Badu yang terpilih
B3 = Pak Cokro yang terpilih.
Berdasarkan teorema jumlah probabilitas, maka diperoleh :
P(A) = P(B1)P(A|B1)+ P(B2)P(A|B2)+ P(B3)P(A|B3)
Dengan melihat diagram pohon pada Gambar di bawah ini, terlihat bahwa ketiga cabang mempunyai
probabilitas
P(B1)P(A|B1) = (0,3)(0,8) = 0,24
P(B2)P(A|B2) = (0,5)(0,1) = 0,05
P(B3)P(A|B3) = (0,2)(0,4) = 0,08.
Jadi P(A) = 0,24 + 0,05 + 0,08 = 0,37.
10. Soal
Tiga siswa yang mewakili setiap kelas X, XI dan XII akan dicalonkan menjadi ketua osis. Probabilitas andi terpilih adalah 0,5: probabilitas joni terpilih adalah 0,6; sedangkan probabilitas raka adalah 0,3, apabila andi terpilih, maka peningkatan probabilitas kebersihan sekolah adalah 0,7. Apabila joni dan raka yang terpilih, maka kenaikan probabilitas kebersihan sekolah adalah masing-masing 0,3 dan 0,5. Berapakah kenaikan probabilitas kebersihan sekolah?
Jawab
Perhatikan kejadian sebagai berikut.
A = Orang yang terpilih meningkatkan kebersihan sekolah
B1 = Andi yang terpilih
B2 = Joni yang terpilih
B3 = Raka yang terpilih.
Berdasarkan teorema jumlah probabilitas, maka diperoleh :
P(A) = P(B1)P(A|B1)+ P(B2)P(A|B2)+ P(B3)P(A|B3)
Dengan melihat diagram pohon pada Gambar di bawah ini, terlihat bahwa ketiga cabang mempunyai probabilitas
P(B1)P(A|B1) = (0,5)(0,7) = 0,35
P(B2)P(A|B2) = (0,6)(0,3) = 0,18
P(B3)P(A|B3) = (0,3)(0,5) = 0,15
Jadi P(A) = 0,35 + 0,18 + 0,15 = 0,68
Tiga anggota koperasi dicalonkan menjadi ketua. Probabilitas Pak Ali terpilih adalah 0,3; probabilitas Pak Badu terpilih adalah 0,5; sedangkan probabilitas Pak Cokro adalah 0,2. Apabila Pak Ali terpilih, maka probabilitas kenaikan iuran koperasi adalah 0,8. Apabila Pak Badu atau Pak Cokro yang terpilih, maka probabilitas kenaikan iuran adalah masing-masing 0,1 dan 0,4. Berapakah probabilitas iuran akan naik ?
Jawab :
Perhatikan kejadian sebagai berikut.
A = Orang yang terpilih menaikkan iuran
B1 = Pak Ali yang terpilih
B2 = Pak Badu yang terpilih
B3 = Pak Cokro yang terpilih.
Berdasarkan teorema jumlah probabilitas, maka diperoleh :
P(A) = P(B1)P(A|B1)+ P(B2)P(A|B2)+ P(B3)P(A|B3)
Dengan melihat diagram pohon pada Gambar di bawah ini, terlihat bahwa ketiga cabang mempunyai
probabilitas
P(B1)P(A|B1) = (0,3)(0,8) = 0,24
P(B2)P(A|B2) = (0,5)(0,1) = 0,05
P(B3)P(A|B3) = (0,2)(0,4) = 0,08.
Jadi P(A) = 0,24 + 0,05 + 0,08 = 0,37.
10. Soal
Tiga siswa yang mewakili setiap kelas X, XI dan XII akan dicalonkan menjadi ketua osis. Probabilitas andi terpilih adalah 0,5: probabilitas joni terpilih adalah 0,6; sedangkan probabilitas raka adalah 0,3, apabila andi terpilih, maka peningkatan probabilitas kebersihan sekolah adalah 0,7. Apabila joni dan raka yang terpilih, maka kenaikan probabilitas kebersihan sekolah adalah masing-masing 0,3 dan 0,5. Berapakah kenaikan probabilitas kebersihan sekolah?
Jawab
Perhatikan kejadian sebagai berikut.
A = Orang yang terpilih meningkatkan kebersihan sekolah
B1 = Andi yang terpilih
B2 = Joni yang terpilih
B3 = Raka yang terpilih.
Berdasarkan teorema jumlah probabilitas, maka diperoleh :
P(A) = P(B1)P(A|B1)+ P(B2)P(A|B2)+ P(B3)P(A|B3)
Dengan melihat diagram pohon pada Gambar di bawah ini, terlihat bahwa ketiga cabang mempunyai probabilitas
P(B1)P(A|B1) = (0,5)(0,7) = 0,35
P(B2)P(A|B2) = (0,6)(0,3) = 0,18
P(B3)P(A|B3) = (0,3)(0,5) = 0,15
Jadi P(A) = 0,35 + 0,18 + 0,15 = 0,68
Tidak ada komentar:
Posting Komentar