Rabu, 19 November 2014

Statistika Dasar
BAB I
PENELITIAN DAN STATISTIK
.              A.  Pengertian Statistik dan Penelitian

- Pengertian statistik dan statistika
Statistik adalah kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam tabel atau diagram yang melukiskan suatu persoalan. Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan.

Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut terdapat empat hal yang perlu dipahami lebih lanjut yaitu: cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.

Penelitian merupakan cara ilmiah, berarti penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu, rasional, empiris dan sistematis. Rasional artinya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris artinya cara-cara yang digunakan dalam penelitian itu teramati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang akan digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Data yang diperoleh melalui penelitian itu mempunyai kriteria tertentu, yaitu harus valid, reliabel dan obyektif. Valid menunjukkan derajat ketetapan, yaitu ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Reliabel menunjukkan derajat konsistensi yaitu konsistensi data dalam interval waktu tertentu. Obyektif menunjukkan derajat persamaan persepsi antar orang (interpersonal agreement).

Secara umum tujuan penelitian itu meliputi tiga macam yaitu yang bersifat:
1.      Penemuan
Berarti data yang diperoleh dari penelitian itu betul-betul data yang baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.

2.      Pembuktian
Berarti data yang diperoleh itu diperlukan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap suatu pengetahuan.

3.      Pengembangan
Berarti data yang diperoleh dari penelitian itu digunakan untuk memperdalam dan memperluas suatu pengetahuan.

          B.  Variabel Penelitian

1.   Pengertian
Kalau ada pertanyaan tentang apa yang anda teliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Jadi variabel penellitian pada dasarnya segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek yang mempunyai “variasi” anatar satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Fardhay, 1981).

Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs)atau sifat yang akan dipelajari.

Kidder (1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

2.   Macam-macam Variabel

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

a.       Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Contoh Hipotesis :
Terdapat pengaruh jumlah jam mengajar guru dalam seminggu terhadap kualitas dalam mengajar.

 Variabel Independen : Jumlah jam mengajar Variabel dependen : kualitas mengajar

b.      Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh Hipotesis :
Terdapat pengaruh penggunaan buku teks berbahasainggris terhadap pemahaman konsep fisika siswa

Variabel dependen : Pemahaman konsep fisikaVariabel Independen: penggunaan buku teks berbahasa inggris

c.       Variabel Moderator
Variabel moderator atau variabel independen kedua adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel indpenden dengan dependen.
Contoh Hipotesis :
Terdapat hubungan motivasi belajar dan hasil belajar  siswa yang positif bila peranan guru dalam menciptakan lingkunganbelajar sangat baik.

Variabel Independen : motivasi belajar Variabel dependen : hasil belajar Variabel moderator : lingkungan belajar.

d.      Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen tetapi tidak dapat diamati dan diukur.
Contoh Hipotesis : 
Terdapat pengaruh jumlah biaya pendidikan yang di keluarkan oleh orang tua terhadap gaya hidup mahasiswa dan berimbas pada IPK mahasiswa tersebut.Variabel Independen : Jumlah biaya pendidikanVariabel dependen : IPK mahasiswaVariabel intervening : gaya hidup.

e.       Variabel Kontrol
 Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh Hipotesis :
Terdapat pengaruh letak kampus terhadap pemilihan jurusan pada saat pendaftaran di kalangan calon mahasiswi baru.



               C. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif/positivitik, yang dilandasi pada suatu asumsi bahywa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab akibat), maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigm penelitian atau model penelitian

Jadi dalam hal ini paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus menecerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Berdasarkan hal ini maka bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif khususnya untuk penelitian survey seperti gambar berikut:

1.      Paradigma Sederhana

Paradigma penelitian ini terdiri atas variabel independen dan dependen. Hal ini dapat digambarkan seperti gambar 1.5 berikut ini.


X = kualitas alat
Y = kualitas barang yang dihasilkan

Berdasarkan paradigma tersebut, maka kita dapat menentukan:

a.       Jumlah rumusan masalah deskriptif ada dua, dan asosiatif ada satu yaitu:
1)      Rumusan masalah deskriptif (dua)
a)      Bagaimana X ? ( kualitas alat )
b)      Bagaimana Y ? ( kualitas Barang )

2)      Rumusan masalah asosiatif/hubungan (satu)
a)      Bagaimanakah hubungan atau pengaruh kualitas alat dengan kualitas barang yang dihasilkan?

b.      Teori yang digunakan ada dua, yaitu teori tentang alat-alat kerja dan tentang kualitas barang.

c.       Hipotesis yang dirumuskan ada dua macam hipotesis deskriptif dan hipotesis asosiatif ( hipotesis deskriptif sering tidak dirumuskan).

1)      Dua hipotesis Deskriptif
a)      Kualitas alat yang digunakan oleh lembaga tersebut telah mencapai 70% baik.
b)      Kualitas barang yang dihasilkan oleh lembaga tersebut telah mencapai 99% dari yang diharapkan.

2)      Hipotesis Asosiatif
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kualitas alat dengan kualitas barang yang dihasilkan. Hal ini berarti bila kualitas alat ditingkatkan, maka kualitas barang yang dihasilkan akan menjadi semakin tinggi ( kata signifikan hanya digunakan apabila hasil uji hipotesis akan digeneralisasikan ke populasi di mana sampet tersebut diambil)

d.      Teknik analisis Data

Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis tersebut, maka dapat dengan mudah ditentukan teknik statistic yang digunakan untuk analisis data dan menguji hipotesis.
1)      Untuk dua hipotesis deskriptif, bila datanya berbentuk interval atau ratio, maka pengujian hipotesis menggunakan t-test one sampel.   
2)      Untuk hipotesis asosiatif, bila data ke dua variabel berbentuk interval atau ratio, maka menggunakan teknik Statistik Korelasi Product Moment.

2.    Paradigma Sederhana Berurutan


Dalam paradigma ini terdapat lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya masih sederhana. Lihat gambar 1.6

X1 = kualitas input
X2 = kualitas proses
X3 = kualitas output
Y = kualitas outcome

Gambar 1.6 adalah paradigm sederhana berurutan, menunjukkan hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen secara berurutan. Untuk mencari hubungan antar variabel ( X1 dengan X2 ; X2 dengan X3 dan X3 dengan Y ) tersebut digunakan teknik korelasi sederhana. Naik turun harga Y dapat diprediksi melalui persamaan regresi Y atas X3, dengan persamaan Y = a + b X3 .

3.     Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen

Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen dan satu dependen. Dalam paradigma ini terdapat 3 rumusan masalah deskriptif, dan 4 rumusan masalah asosiatif ( 3 korelasi sederhana dan 1 korelasi ganda ). Gambar 1.7

         

X1 = lingkungan keluarga
X2 = demografi
Y = keberhasilan usaha

Gambar 1.7 adalah paradigma ganda dengan dua variabel independen X1 dan X2, dan satu variabel dependen dengan Y. Untuk mencari hubungan X1 dengan Y dan X2 dengan Y, menggunakan teknik korelasi sederhana. Untuk mencari hubungan X1 dengan X2 secara bersama-sama terhadap Y menggunakan korelasi ganda.


4.     Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Independen

Dalam paradigma ini terdapat tiga variabel independen (X1, X2, X3 ) dan satu dependen (Y). Rumusan masalah deskriptif ada 4 dan rumusan masalah asosiatif (hubungan) untuk yang sederhana ada 6 dan yang ganda minimal 1. Lihat gambar 1.8

X1 = kualitas mesin
X2 = gaya kepemimpinan manajer
X3 = sistem karir
Y = produktivitas kerja

Gambar 1.8 adalah paradigma ganda dengan tiga variabel independen yaitu X1, X2, dan X3. Untuk mencari besarnya hubungan antara X1 dengan Y; X2 dengan Y; X3 dengan Y; X1 dengan X2 ; X2 dengan X3 ; dan X1 dengan X3 dapat menggunakan korelasi sederhana. Untuk mencari besarnya hubungan antara X1 secara bersama-sama dengan X2 dan X3 terhadap Y digunakan korelasi ganda. Regresi sederhana, dan ganda serta korelasi parsial dapat diterapkan dalam paradigma ini.

5.   Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen

X = tingkat pendidikan
Y1 = gaya kepemimpinan
Y2 = disiplin kerja

Gambar 1.9 adalah paradigma ganda dengan satu variabel independen dan dua dependen. Untuk mencari besarnya hubungan antara X dan Y1 , dan X dan Y2 digunakan teknik korelasi sederhana. Demikian juga untuk Y1 dengan Y2 . analisis regresi juga dapat digunakan disini.

6.      Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua Dependen

Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen (X1, X2 ) dan dua variabel dependen (Y1 dan Y2 ). Terdapat 4 rumusan masalah deskriptif, dan enam rumusan masalah hubungan sederhana. Korelasi dan regresi ganda juga dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel secara simultan.



X1 = kebersihan kereta
X2 = pelayanan KA
Y1 = jumlah tiket yang terjual
Y2 = kepuasan penumpang KA

Gambar 1.10 adalah paradigma ganda dua variabel independen dan dua variabel dependen. Hubungan antar variabel r1, r2, r3, r4, r5 dan r6 dapat dianalisis dengan korelasi sederhana. Hubungan antara X1 bersama-sama dengan X2 terhadap Y1 dan X1 dan X2 bersama-sama terhadap Y2 dapat dianalisis dengan korelasi ganda. Analisis regresi sederhana maupun ganda dapat juga digunakan untuk memprediksi jumlah tiket yang terjual dan kepuasan penumpang kereta api.


7.      Paradigma Jalur

X1 = status social ekonomi
X2 = IQ
X3 = motivasi berprestasi (need of achievement)
Y = presatsi bisnis

Gambar 1.11 adalah paradigma jalur. Teknik analisis statistic yang digunakan dinamakan path analysis ( analisis jalur ). Analisis dilakukan dengan menggunakan korelasi, regresi dan jalur, sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variabel dependen terakhir, harus lewat jalur langsung, atau melalui variabel intervening. Dalam paradigm itu terdapat empat rumusan masalah deskriptif dan 6 rumusan masalah hubungan jalur.


Teknik statistic yang bersifat menguji perbedaan tidak tercermin pada paradigma yang telah diberikan, tetapi akan lebih Nampak pada paradigma penelitian dengan metode eksperimen. Dalam eksperimen misalnya akan dapat diuji hipotesis yang menyatakan ada tidaknya perbedaan produktivitas kerja antara lembaga yang dipimpin pria dan wanita.


D.  Proses Penelitian

Penelitian itu dimulai dengan adanya masalah. Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah tersebut selanjutnya ingin dipecahkan oleh peneliti melalui penelitian. supaya arah penelitian menjadi lebih jelas maka peneliti perlu berteori sesuai dengan lingkup permasalahan. Dengan berteori itu peneliti dapat membangun kerangka pemikiran sehingga dapat digunakan untuk menjawab ppermasalahan yang diajukan. Jawaban terhadap permasalahan yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis. Jadi hipotesisi penelitian itu merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawabannya baru menggunakan teori.

Untuk membuktikan kebenaran jawaban yang masih sementara (hipotesis) itu maka peneliti melakukan pengumpulan data pada obyek tertentu. Karena obyek dari populasi terlalu luas, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Setelah populasi dan sampel  penelitian ditetapkan oleh peneliti, maka langkah selanjutnya peneliti mengumpulkan data dari obyek itu (obyek dapat manusia atau benda alam). Untuk dapat mengumpulkan data dengan teliti, maka peneliti perlu menggunakan instrumen penelitian (alat ukur). Instrumen yang baik adalah instrumen yang valid dan reliabel.

Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dari populasi atau sampel yang ditetapkan selanjutnya dideskripsikan melalui penyajian data. Kegiatan penelitian selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis data dilakukan terutama untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, yang telah diajukan. terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Sedangkan hipotesis statistik adalah dugaan keadaan populasi dengan menggunakan data sampel.

Setelah analisis data dilakukan, peneliti dapat mengambil keputusan hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka kegiatan selanjutnya adalah memberikan pembahasan. Pembahasan merupakan "pencandraan" terhadap hasil penelitian maupun analisis dengan menggunakan berbagai referensi, sehingga hasil penelitian maupun analisisnya akan lebih dapat diyakini oleh pihak-pihak lain. Langkah akhir dari kegiatan penelitian adalah membuat kesimpulan dan memberikan saran-saran. Kesimpulan ini merupakan jawaban terhadap rumusan masalah penelitian dengan menggunakan data yang telah diperoleh (bukan hanya teori). Selanjutnya berdasarkan kesimpulan itu peneliti memberikan saran-saran. Saran-saran yang deiberikan harus betul-betul dari hasil penelitian, bukan pemikiran pribadi peneliti.


E.  Peranan Statistik Dalam Pendidikan

Peranan statistik dalam penelitian adalah sebagai berikut;
1. Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu pupulasi. Dengan demikian jumlah sampel yang diperlukan lebih dapat dipertanggung jawabkan
2. Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian, maka harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlbih dahulu.
3. Teknik-teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif. Teknik-teknik penyajian data ini antara lain: tabel, grafik, diagram lingkaran, dan pictogram.
4. Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis penelitian yang diajukan. Dalam hal ini statistik yang digunakan antara lain: korelasi, regresi, t-test, anova dll.


F. Macam-macam Statistik

Dalam arti sempit statistik dapat diartikan sebagai data, tetapi dalam arti luas statistik dapat diartikan sebagai alat. Alat untuk analisis, dan alat untuk membuat keputusan. Statistik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial. Selanjutnya statistik inferensial dapat dibedakan menjadi Statistik Parametris dan Statistik Non Parametris.

Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu statistik hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (generalisasi/inferensi).

Statistik Inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasi dimana sampel diambil. Terdapat dua macam statistik inferensial yaitu:
1) Statistik Parametris: digunakan untuk menganilisis data interval atau ratio, yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan
2) Statistik Non Parametris: digunakan untuk manganalisis data nominal dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi. Jadi tidak harus normal.





DAFTAR PUSTAKA
- Saputra, Muhammad. 2014. Contoh-contoh Variabel. http://www.academia.edu/3714644/Contoh-contoh_variabel  ( Diakses 19 November 2014)
- Sugiyono. Prof., Dr. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

7 komentar: